Segudang Manfaat Dan Pentingnya Shalat Dhuha (Recommended)
Sabtu, 18 Juni 2016
Tambah Komentar
Manfaat dan
khasiat Sholat Dhuha – Tentang apa dan bagaimana sholat Dhuha sudah pernah
admin tulis pada artikel sebelumnya di blog ini. Kali ini kita akan membahas
tentang manfaat, fadhilah dan khasiat dari sholat Dhuha itu. Dengan mengetahui
manfaatnya, semoga kita terpacu untuk lebih banyak giat lagi melaksanakan
sholat dhuha. Yang belum pernah, semoga bisa segera mulai melakukan sholat
dhuha ini.
Apa saja
manfaat dan pentingnya sholat dhuha bagi kita?
Merupakan
Wasiat Rasulullah SAW
Sholat dhuha
merupakan salah satu wasiat yang disampaikan oleh Rasulullah SAW kepada
sahabatnya agar tidak ditinggalkan.
حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا
شُعْبَةُ حَدَّثَنَا عَبَّاسٌ الْجُرَيْرِيُّ هُوَ ابْنُ فَرُّوخَ عَنْ أَبِي
عُثْمَانَ النَّهْدِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ لَا أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلَاثَةِ
أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَصَلَاةِ الضُّحَى وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
Artinya:
Telah
menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Syu’bah telah menceritakan kepada kami ‘Abbas Al Jurairiy dia adalah anak dari
Farrukh dari Abu ‘Utsman An-Nahdiy dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu berkata:
“Kekasihku (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) telah berwasiat kepadaku
dengan tiga perkara yang tidak akan pernah aku tinggalkan hingga aku meninggal
dunia, yaitu shaum tiga hari pada setiap bulan, shalat Dhuha dan tidur dengan
shalat witir terlebih dahulu”. (HR. Bukhori No.1107, Muslim No.1182, At
Tirmidzi No.691, An Nasa’I No.2392, Ahmad No.10078, dan Abudaud No.1220)
Rasulullah
SAW Juga Melakukan Sholat Dhuha
Tidak hanya
berwasiat, tapi Nabi juga melakukan sendiri sholat dhuha tersebut.
و حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ حَبِيبٍ الْحَارِثِيُّ
حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ الْحَارِثِ عَنْ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ أَنَّ
مُعَاذَةَ الْعَدَوِيَّةَ حَدَّثَتْهُمْ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي الضُّحَى أَرْبَعًا وَيَزِيدُ
مَا شَاءَ اللَّهُ و حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَابْنُ بَشَّارٍ
جَمِيعًا عَنْ مُعَاذِ بْنِ هِشَامٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ قَتَادَةَ
بِهَذَا الْإِسْنَادِ مِثْلَهُ
Artinya:
Dan telah
menceritakan kepadaku Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan kepada kami
Khalid bin Al Harits dari Said, telah menceritakan kepada kami Qatadah, bahwa
Ma’adzah Al ‘Adawiyah menceritakan kepada mereka dari ‘Aisyah katanya;
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah melakukan shalat dhuha sebanyak
empat rakaat, dan terkadang beliau menambah sekehendak Allah.” Telah
menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim dan Ibnu Basyar, semuanya dari
Mu’adz bin Hisyam katanya; telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Qatadah
dengan sanad seperti ini. (HR. Muslim No.1176, Ibnumajah No.1371, dan Ahmad
No.23497)
حَدَّثَنَا آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا
عَمْرُو بْنُ مُرَّةَ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ أَبِي لَيْلَى
يَقُولُ مَا حَدَّثَنَا أَحَدٌ أَنَّهُ رَأَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يُصَلِّي الضُّحَى غَيْرُ أُمِّ هَانِئٍ فَإِنَّهَا قَالَتْ إِنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ بَيْتَهَا يَوْمَ فَتْحِ
مَكَّةَ فَاغْتَسَلَ وَصَلَّى ثَمَانِيَ رَكَعَاتٍ فَلَمْ أَرَ صَلَاةً قَطُّ
أَخَفَّ مِنْهَا غَيْرَ أَنَّهُ يُتِمُّ الرُّكُوعَ وَالسُّجُود
Artinya:
Telah
menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari ‘Amru
bin Murrah Aku mendengar ‘Abdurrahman bin Abu Laila berkata: Tidak ada dari
orang yang pernah menceritakan kepada kita bahwa dia melihat Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam melaksanakan shalat Dhuha kecuali Ummu Hani’ yang dia
menceritakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah memasuki rumahnya
pada saat penaklukan Makkah, kemudian Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam mandi
lalu shalat delapan raka’at” seraya menjelaskan: “Aku belum pernah sekalipun
melihat Beliau melaksanakan shalat yang lebih ringan dari pada saat itu, namun
Beliau tetap menyempurnakan ruku’ dan sujudnya”. (HR. Bukhori N0.1105, At
Tirmidzi No.436, Ahmad No.25666)
Sedekah
Bagi Tiap Persendian Kita
Sholat dhuha
juga berfungsi sebagai pengganti sedekah kita untuk setiap persendian kita.
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ
أَسْمَاءَ الضُّبَعِيُّ حَدَّثَنَا مَهْدِيٌّ وَهُوَ ابْنُ مَيْمُونٍ حَدَّثَنَا
وَاصِلٌ مَوْلَى أَبِي عُيَيْنَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ عُقَيْلٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ
يَعْمَرَ عَنْ أَبِي الْأَسْوَدِ الدُّؤَلِيِّ عَنْ أَبِي ذَرٍّ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى
مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ
صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ
بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ
ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى
Artinya:
Telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad bin Asma` Adl Dluba`i telah
menceritakan kepada kami Mahdi yaitu Ibnu Maimun telah menceritakan kepada kami
Washil mantan budak Abu ‘Uyainah dari Yahya bin ‘Uqail dari Yahya bin Ya’mar
dari Abul Aswad Ad Du`ali dari Abu Dzarr dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
bahwa beliau bersabda: “Setiap pagi dari persendian masing-masing kalian ada
sedekahnya, setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, dan
setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir sedekah, setiap amar ma’ruf nahyi
mungkar sedekah, dan semuanya itu tercukupi dengan dua rakaat dhuha.” (HR.
Muslim No.1181, Abudaud No.1093, dan Ahmad No.20501)
و حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَابْنُ
نُمَيْرٍ قَالَا حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ وَهُوَ ابْنُ عُلَيَّةَ عَنْ أَيُّوبَ
عَنْ الْقَاسِمِ الشَّيْبَانِيِّ أَنَّ زَيْدَ بْنَ أَرْقَمَ رَأَى قَوْمًا
يُصَلُّونَ مِنْ الضُّحَى فَقَالَ أَمَا لَقَدْ عَلِمُوا أَنَّ الصَّلَاةَ فِي
غَيْرِ هَذِهِ السَّاعَةِ أَفْضَلُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ صَلَاةُ الْأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ
Artinya:
Dan telah
menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Ibnu Numair keduanya berkata;
telah menceritakan kepada kami Ismail yaitu Ibnu ‘Ulayyah dari Ayyub dari Al
Qasim Asy Syaibani bahwa Zaid bin Arqam pernah melihat suatu kaum yang tengah
mengerjakan shalat dhuha, lalu dia berkata; “Tidakkah mereka tahu bahwa shalat
diluar waktu ini lebih utama? sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: “Shalat awwabin (orang yang bertaubat) dikerjakan ketika anak unta
mulai beranjak karena kepanasan.” (HR. Muslim No.1237, Ahmad No.18470, 18514,
18540, dan Ad Darimi No.1421)
Sholat
Dhuha Sebagai Pelebur Dosa
Dalam hadis
di bawah ini disebutkan salah satu manfaat sholat dhuha adalah sebagai pelebur
dosa kita.
حَدَّثَنَا وَكِيعٌ قَالَ حَدَّثَنَا النَّهَّاسُ
بْنُ قَهْمٍ الصُّبَحِيُّ عَنْ شَدَّادٍ أَبِي عَمَّارٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ حَافَظَ
عَلَى شُفْعَةِ الضُّحَى غُفِرَتْ لَهُ ذُنُوبُهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ
الْبَحْرِ
Artinya:
Telah
menceritakan kepada kami Waki’ berkata; telah menceritakan kepada kami An Nahas
bin Qahm Ash Shubahi dari Syaddad Abu ‘Ammar dari Abu Hurairah berkata;
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa menjaga shalat
dhuha maka dosa-dosanya akan diampuni walaupun seperti buih dilautan.” (HR.
Ahmad No.9339 dan At Tirmidzi No.438)
وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ صَلَّى الضُّحَى
ثِنَتيْ عَشرةَ رَكْعَةً إيمانا واحْتِسَابا كَتَبَ الله لَهُ أَلْفَ أَلْفِ
حَسَنَةٍ وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ ورَفَعَ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ
دَرَجَةٍ وَبَنى الله لَهُ بَيْتا في الجَنَّةِ وَغَفَرَ الله لَهُ ذُنُوبَه
كُلَّها
Artinya:
Nabi
Muhammad saww. bersabda : “Barangsiapa mengerjakan shalat dhuha sebanyak
duabelas roka’at dengan iman dan mengharapkan pahala, maka Allah Ta’ala
menetapkan baginya sejuta kebaikan, menghapus daripadanya sejuta kejelekan,
mengangkat baginya sejuta derajat, dan Allah membangunkan baginya sebuah rumah
disurga dan Allah mengampuni dosa-dosa orang itu seluruhnya.”. (Kitab Lubabul
Hadits)
Allah SWT
Menjamin Hajat Kita
Dengan
melaksanakan sholat dhuha, Allah SWT akan menjadi kebutuhan kita. Janji Allah
pasti ditepati.
حَدَّثَنَا أَبُو جَعْفَرٍ السِّمْنَانِيُّ
حَدَّثَنَا أَبُو مُسْهِرٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ عَيَّاشٍ عَنْ بَحِيرِ
بْنِ سَعْدٍ عَنْ خَالِدِ بْنِ مَعْدَانَ عَنْ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ عَنْ أَبِي
الدَّرْدَاءِ أَوْ أَبِي ذَرٍّ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عَنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنَّهُ قَالَ ابْنَ آدَمَ ارْكَعْ لِي مِنْ
أَوَّلِ النَّهَارِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ أَكْفِكَ آخِرَهُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا
حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ
Artinya:
Telah
menceritakan kepada kami Abu Ja’far As Samnani telah menceritakan kepada kami
Abu Mushir telah menceritakan kepada kami Isma’il bin ‘Ayyasy dari Bahir bin
Sa’d dari Khalid bin Ma’dan dari Jubair bin Nufair dari Abu Darda’ atau Abu
Dzar dari Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa sallam dari Allah Azza Wa Jalla, Dia
berfirman: “Wahai anak Adam, ruku’lah kamu kepadaku dipermulaan siang (shalat
dhuha) sebanyak empat raka’at , niscaya Aku akan memenuhi kebutuhanmu di akhir
siang.” Abu Isa berkata, ini adalah hadits hasan gharib. (HR. At Tirmidzi
No.437, Ad Darimi No.1415)
حَدَّثَنَا دَاوُدُ بْنُ رُشَيْدٍ حَدَّثَنَا
الْوَلِيدُ عَنْ سَعِيدِ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ عَنْ مَكْحُولٍ عَنْ كَثِيرِ بْنِ
مُرَّةَ أَبِي شَجَرَةَ عَنْ نُعَيْمِ بْنِ هَمَّارٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ
يَا ابْنَ آدَمَ لَا تُعْجِزْنِي مِنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ فِي أَوَّلِ نَهَارِكَ
أَكْفِكَ آخِرَهُ
Artinya:
Telah
menceritakan kepada kami Daud bin Rusyaid telah menceritakan kepada kami Al
Walid dari Sa’id bin Abdul Aziz dari Makhul dari Katsir bin Murrah Abu Syajarah
dari Nu’aim bin Hammar dia berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Allah ‘azza wajalla berfirman; Wahai anak Adam,
janganlah kamu meninggalkan-Ku (karena tidak mengerjakan) empat raka’at pada
permulaan siang (dhuha), niscaya aku akan mencukupi kebutuhanmu di sore hari.”
(HR. Ahmad No.1097, 16749, 17126, 21431, 21433)
وروى زيد بن أسلم عن ابن عمر رضي اللَّه تعالى
عنهما قال: قلت لأبي ذر الغفاري رضي اللَّه تعالى عنه أوصني يا عم؟ قال: سألت رسول
اللَّه صلى اللَّه عليه وسلم كما سألتني فقال: من صلى الضحى ركعتين لم يكتب من
الغافلين، ومن صلاها أربعاً كتب من العابدين، ومن صلاها ستاً لم يتبعه يومئذ ذنب،
ومن صلاها ثمانياً كتب من القانتين، ومن صلاها اثنتي عشرة ركعة بنى له بيت في
الجنة
Artinya:
Zaid bin
Aslam dari Umar ra. Berkata kepada Abu Dzar: Nasehatilah aku hai ammi. Abu Dzar
ra. Berkata : Saya telah meminta kepada Nabi saww. apa yang anda minta ini,
maka Nabi saww. bersabda : “Barangsiapa yang shalat dhuha dua roka’at tidak
tercatat pada golongan orang-orang yang lupa/lalai, dan barangsiapa yang shalat
dhuha empat roka’at termasuk orang abid (ahli ibadah), dan barangsiapa shalat
dhuha enam roka’at tidak terkena dosa pada hari itu, dan barangsiapa yang
sembahyang dhuha delapan roka’at dibangunkan untuknya rumah didalam surga.”.
(Kitab Tanbihul Ghafilin dan Kitab Tanqihul Qaul)
Sama
dengan pahala Haji dan Umroh
Belum bisa
berangkat ke tanah suci Makkah untuk haji/umroh? Sholat Dhuha sama dengan
melakukan haji dan umroh.
وأبو الشيخ عن أنس: رَكْعَتَانِ مِنَ الضُّحَى
تَعْدِلانِ عِنْدَ الله بِحُجَّةٍ وَعُمْرَةٍ مُتَقَبَّلَتَيْنِ
Dalam
riwayat Abusy-Syaikh dari Anas ra. berkata : “Rok’atani minadh-dhuha ta’dilani
indallahi bihajjatin wa umrotin mutqobbilataini. Artinya : Dua roka’at sunnat
dhuha menyamai disisi Allah dengan haji dan umroh yang diterima keduanya.”.
(Kitab Irsyadul ‘Ibad Ilasabilirrosyad)
Disiapkan
Surga Khusus Bagi Orang Yang Rajin Sholat Dhuha
Ada surga
khusus yang disiapkan oleh Allah SWT bagi mereka yang senantiasa melaksanakan
sholat Dhuha.
والطبراني عن أبي هريرة: إنَّ في الجَنَّةِ باباً
يقال له الضُّحى، فإذا كانَ يَوْمَ القِيَامَةِ نَادَى منادٍ: أيْنَ الَّذِينَ
كانوا يُدِيمُونَ عَلَى صَلاةِ الضُّحَى هذا بَابُكُمْ فَادْخُلُوهُ بِرَحْمَةِ
الله
Abuhurairah
ra. berkata Nabi Muhammad saww. bersabda : “Inna fil-jannati baaban yuqoolu
lahu adh-adhuhaa faidzaa kaana yaumul-qiyaamati naadaa munaadin ainal-ladziina
kaanuu yudiimuuna ‘alaa sholaatidh-dhuhaa hadzaa baabukum faad khuluuhu
birohmatillaahi.
Artinya :
Sesungguhnya di sorga ada pintu yang
bernama Adh-dhuha, maka bila hari qiamat ada seruan : Manakah orang-orang yang selalu
mengerjakan sholat dhuha inilah pintumu maka masuklah dari padanya dengan
rahmat Allah.”. (HR. Ath-Thabarani, di Kitab Irsyadul ‘Ibad Ilasabilirrosyad
dan Tanbihul Ghafilin)
حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ مُحَمَّدُ بْنُ
الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ بُكَيْرٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ قَالَ
حَدَّثَنِي مُوسَى بْنُ فُلَانِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ عَمِّهِ ثُمَامَةَ بْنِ أَنَسِ
بْنِ مَالِكٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَلَّى الضُّحَى ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً
بَنَى اللَّهُ لَهُ قَصْرًا مِنْ ذَهَبٍ فِي الْجَنَّةِ قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ
أُمِّ هَانِئٍ وَأَبِي هُرَيْرَةَ وَنُعَيْمِ بْنِ هَمَّارٍ وَأَبِي ذَرٍّ
وَعَائِشَةَ وَأَبِي أُمَامَةَ وَعُتْبَةَ بْنِ عَبْدٍ السُّلَمِيِّ وَابْنِ أَبِي
أَوْفَى وَأَبِي سَعِيدٍ وَزَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ وَابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ أَبُو
عِيسَى حَدِيثُ أَنَسٍ حَدِيثٌ غَرِيبٌ لَا نَعْرِفُهُ إِلَّا مِنْ هَذَا
الْوَجْهِ
Telah
menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al Ala’ telah menceritakan
kepada kami Yunus bin Bukair dari Muhammad bin Ishaq dia berkata, telah
menceritakan kepadaku Musa bin Fulan bin Anas dari pamannya yaitu Tsumamah bin
Anas bin Malik dari Anas bin Malik dia berkata, Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda: “Barangsiapa yang melaksanakan shalat dhuha dua belas raka’at,
niscaya Allah akan membuatkan baginya sebuah istana dari emas di syurga.”
(perawi) berkata, dalam bab ini (ada juga riwayat -pent) dari Ummu Hani’, Abu
Hurairah, Nu’aim bin Hammar, Abu Dzar, ‘Aisyah, Abu Umamah, Utbah bin ‘Abd As
Sulami, Ibnu Abu Aufa, Abu Sa’id, Zaid bin Arqam dan Ibnu Abbas. Abu Isa
berkata, hadits Anas adalah hadits gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali
dari jalur ini. (HR. At Tirmidzi No.435, dan Ibnumajah No.1370)
Pembebas
dari api Neraka
وسمويه عن سعد: مَنْ سَبَّحَ سَبْحَةَ الضُّحَى
حَوْلاً محولاً كُتِبَ لَهُ بَراءةٌ مِنَ النَّارِ
Samwaih
meriwayatkan dari Sa’ad ra. berkata : “Man sabbaha subhatadh-dhuha haulan
muhawwalan kutiba lahu baro’atun minannaar.
Artinya :
Siapa yang tetap
menjalankan sholat dhuha hingga setahun penuh, maka dicatat baginya bebas dari
api neraka.”. (Kitab Irsyadul ‘Ibad Ilasabilirrosyad)
Sholat
Dhuha Sebagai Pembeda Mu’min dan Munafik
Kelompok
kaum munafik disifati sebagai orang yang tidak suka melaksanakan sholat dhuha,
sedang orang mukmin adalah kebalikannya.
والديلمي عن عبد الله بن جراد: المُنَافِقُ لا
يُصَلّي صَلاةَ الضُّحَى وَلا يَقْرَأُ قُلْ يَا أَيُّهَا الكَافِرُونَ
Abdullah bin
Jarod berkata : “Al-Munafiqu laa yusholli sholatadh-dhuhawa laa yaqro’ qul ya
ayyuhal kafirun.
Artinya :
Orang munafiq tidak sembahyang dhuha dan tidak membaca qul ya ayyuhal
kafirun.”. (Kitab Irsyadul ‘Ibad Ilasabilirrosyad)
Surat-Surat
Yang Dibaca Pada Saat Sholat Dhuha
Apa
surat-surat yang dibaca ketika sholat dhuha?
وابن حبان عن عقبة بن عامر: صَلُّوا رَكْعَتَيْ
الضُّحَى بِسُورَتَيْهِمَا وَالشَّمْس وضُحَاهَا والضُّحَى
Uqbah bin
Aamir ra. berkata, Nabi Muhammad saww. bersabda : “Shollu rok’atain adh-dhuha
bisurotaihima, wasy-syamsi wadhuhaha wadh-dhuha.
Artinya :
Sholatlah kalian dua roka’at dhuha itu dengan membaca surat Wasy-syamsi
wadhuhaha dan surat Wadhuha.”. (HR. Ibnu Hibban)
وورد في حديث رواه العقيلي: كان رسول الله يقرأ
فيهما: قُلْ يَا أَيُّهَا الكَافِرُونَ وَقُلْ هُوَ الله أَحَدٌ
Dan dalam
riwayat Al-Uqoili : “Kaana Saww. yaqro’u fihima qul ya ayyuhal Kafirun, wa qul
huwallahu ahad.
Artinya :
Adanya Nabi Saww. membaca dalam sembahyang dhuha Qul ya ayyuhal kafirun dan Qul
huwallahu ahad.”. (Kitab Irsyadul ‘Ibad Ilasabilirrosyad)
Doa Yang DIbaca Sesudah Sholat Dhuha
وورد بعد الضحى: رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ
إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الغَفُورُ مائة مرة
Dan ada
hadits yang menerangkan sesudah shalat dhuha membaca Robbighfirlii watub
‘alayya innaka antat tawaabul ghofuuru (Ya Tuhan ampunilah dosaku dan terimalah
tobatku sesungguhnya Engkau yang menerima taubat dan Maha Pengampun) seratus
(100) kali. (Kitab Irsyadul ‘Ibad Ilasabilirrosyad)
اللهم إن الضحى ضحاؤك ، والبها بهاؤك ، والجمال
جمالك ، والقوة قوتك ، والقدرة قدرتك ، والعصمة عصمتك ، اللهم إن كان رزقي في
السماء فأنزله ، وإن كان في الأرض فأخرجه ، وإن كان معسرا فيسره ، وإن كان حراما
فطهره ، وإن كان بعيدا فقربه ، بحق ضحائك وبهائك وجمالك وقوتك وقدرتك ، آتني ما
آتيت عبادك الصالحين
ALLAAHUMMA
INNADH-DHUHAA ‘A DHUHAA ‘UKA WAL BAHAA ‘A BAHAA ‘UKA WAL JAMAALA JAMAALUKA WAL
QUWWATA QUWWATUKA WALQUDRATA QUDRATUKA WAL ‘ISHMATA ‘ISHMATUKA. ALLAAHUMMA IN
KAANA RIZQII FIS-SAMAA ‘I FA ANZILHU WA IN KAANA FIL ARDI FA AKHRIJHU WA IN
KAANA MU’ASSARAN FAYASSIRHU WA IN KAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU WA IN KAANA
BA’IIDAN FA QARRIBHU, BIHAQQI DHUHAA ‘IKA, WA BAHAA ‘IKA, WAJAMAALIKA, WA
QUWWATIKA, WA QUDRATIKA. AATINII MAA ‘ATAITA ‘IBAADAKASH-SHAALIHIIN.
Artinya : Ya
Allah, bahwasannya waktu dhuha itu adalah waktuMU, dan keagungan itu adalah
keagunganMU, dan keindahan itu adalah keindahanMU, dan kekuatan itu adalah
kekuatanMU, dan perlindungan itu adalah perlindunganMU, Ya Allah, jika rizkiku
masih ! di atas langit, maka turunkanlah, jika masih di dalam bumi, maka
keluarkanlah, jika masih sukar, maka mudahkanlah, jika (ternyata) haram, maka
sucikanlah, jika masih jauh, maka dekatkanlah, Berkat waktu dhuha, keagungan,
keindahan, kekuatan dan kekuasaanMU, limpahkanlah kepada kami segala yang telah
Engkau limpahkan kepada hamba-hambaMU yang sholeh.
Wahai
orang-orang yang mencintai Allah dan RasulNya kerjakanlah sholat dhuha setiap
hari walaupun hanya dua roka’at karena ditubuh kita tiap harinya ada ruas-ruas
yang harus dikeluarkan sedekahnya (lihat hadist diatas) dengan mengerjakan dua
roka’at dhuha itulah yang menjadi penebus sedekah tiap-tiap ruas tubuh kita,
dan sedapat mungkin kita mengqodho sholat dhuha kita yang lalu-lalu dengan
mengerjakan sholat dhuha lebih dari dua roka’at dalam tiap harinya, agar kita
dapat memenuhi sodaqoh ruas-ruas pada tubuh kita dari aqil baliq hingga sampai
saat ini.
Demikian
penjelasan tentang manfaat dan pentingnya sholat dhuha, semoga kita bisa
senantiasa mengerjakannya. Amin
Belum ada Komentar untuk "Segudang Manfaat Dan Pentingnya Shalat Dhuha (Recommended)"
Posting Komentar